Jangan Terlewat Moms! Ini 17 Jadwal Imunisasi Anak Sesuai Rekomendasi IDAI

Jangan Terlewat Moms! Ini 17 Jadwal Imunisasi Anak Sesuai Rekomendasi IDAI

17 Jadwal Imunisasi Sesuai Rekomendasi IDAI-(Foto/Freepik)-

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Moms perlu mengetahui jadwal imunisasi agar Si Kecil mendapatkan vaksin sesuai usia yang dianjurkan. Tubuh anak-anak, terutama bayi dan balita, rentan terhadap serangan berbagai penyakit. Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan RI mewajibkan pemberian imunisasi bagi bayi dan balita.

 

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin adalah produk yang membantu tubuh membentuk kekebalan terhadap penyakit tertentu. Agar manfaat vaksinasi optimal, imunisasi harus diberikan secara rutin dan teratur sesuai dengan jadwal imunisasi terbaru yang dikeluarkan oleh IDAI tahun 2024.

 

Pada 18 September 2024, IDAI telah merilis Pedoman Imunisasi di Indonesia Edisi 7 Tahun 2024.

Apa dan kapan saja 17 jadwal imunisasi anak sesuai rekomendasi IDAI tersebut? Simak yuk Moms!

BACA JUGA:Ternyata Masih Banyak yang Sepelekan, Ketahui Pentingnya Imunisasi untuk Anak yuk Moms!

Jadwal Imunisasi Anak Berdasarkan Usianya

Ada berbagai imunisasi yang perlu dipenuhi saat Si Kecil masih berusia di bawah 1 tahun. Berdasarkan rekomendasi jadwal imunisasi IDAI 2024, jadwal vaksinasi bayi tidak mengalami perubahan dari sebelumnya, baik dari segi waktu maupun usia pemberian vaksin.

Berikut adalah jadwal imunisasi bayi di bawah 1 tahun yang perlu Moms ketahui:

1. Hepatitis B: 0 & 18 Bulan

Imunisasi pertama yang wajib dilakukan adalah vaksin hepatitis B, diberikan segera setelah bayi lahir karena bayi sangat rentan terhadap virus hepatitis B. Berdasarkan jadwal imunisasi 2017, dosis pertama diberikan dalam 12 jam setelah lahir, dan tidak ada vaksin tambahan di usia 18 bulan. Namun, kini dosis pertama diberikan sebelum bayi berusia 24 jam, dan dosis kedua saat bayi berusia 18 bulan. Bagi bayi dengan berat lahir di atas 2 kilogram, imunisasi akan ditunda hingga usia 1 bulan. Imunisasi hepatitis B kedua dan ketiga biasanya diberikan bersamaan dengan vaksin DTP.

2. Bacillus Calmette Guerin (BCG): 0–1 Bulan

Selanjutnya, vaksin BCG diberikan untuk melindungi bayi dari infeksi Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit tuberkulosis. Berdasarkan jadwal IDAI 2017, vaksin BCG dianjurkan sebelum usia 3 bulan, idealnya di usia 2 bulan. Namun, pada jadwal 2023, vaksin ini disarankan diberikan segera setelah lahir atau sebelum bayi berusia 1 bulan. Imunisasi BCG terbukti dapat melindungi anak dari TBC hingga 15 tahun.

3. Difteri Pertusis Tetanus (DTP): 2, 3, 4 Bulan

Vaksin DTP melindungi Si Kecil dari difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Berdasarkan jadwal imunisasi 2017, vaksin ini diberikan sebanyak 3 kali saat bayi berusia 2, 3, dan 4 bulan. Booster DTP diberikan saat anak berusia 5 tahun. Pada jadwal imunisasi anak tahun 2023, booster diberikan pada usia 5–7 tahun (melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah/BIAS di kelas 1 SD) dan pada usia 10–18 tahun (BIAS di kelas 5 SD). Vaksin DTP juga diberikan beberapa kali lagi sebagai imunisasi lanjutan untuk memperkuat kekebalan tubuh anak terhadap penyakit tersebut.

BACA JUGA:Newborn Mom Ketahui Ini! Posisi Menggendong Bayi yang Aman dan Nyaman

4. Hemophilus Influenza type B (Hib): 2, 3, 4 Bulan

Vaksin Hib umumnya diberikan bersamaan dengan vaksin DTP dan hepatitis B, saat bayi berusia:

- 2 bulan (1 dosis)

- 3 bulan (1 dosis)

- 4 bulan (1 dosis)

Karena dikombinasikan dengan vaksin lain, ini disebut DPT-HB-Hib. Meskipun mengandung kata "influenza," vaksin ini bukan untuk mencegah flu, tetapi melindungi bayi dari penyakit serius seperti pneumonia, meningitis, infeksi telinga (otitis media), dan epiglotitis.

Untuk meningkatkan kekebalan Si Kecil terhadap bakteri Hib, vaksin lanjutan akan diberikan pada usia 15 bulan. Penting untuk Moms ketahui, vaksin Hib hanya melindungi dari meningitis dan pneumonia yang disebabkan oleh kuman Hib, bukan kuman pneumokokus yang bisa dicegah dengan vaksin pneumokokus (PCV).

5. Polio: 1, 2, 3, 4 Bulan

Penyakit polio sangat rentan pada bayi dan balita karena virus ini menyerang sistem saraf pusat, menyebabkan kelumpuhan otot atau lumpuh layu. Untuk mencegahnya, jadwal vaksin polio dilakukan 4 kali: saat bayi baru lahir hingga usia 1 bulan, kemudian pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Imunisasi polio lanjutan diberikan setelah bayi berusia lebih dari 1 tahun. Untuk Hib, booster diberikan pada usia 15-18 bulan. Pada jadwal 2023, booster Hib dilakukan tepat di usia 18 bulan agar lebih efektif.

6. Campak: 9, 12, 15 Bulan

Campak dapat menyebabkan komplikasi serius seperti radang paru-paru dan gangguan fungsi otak. Karena itu, Moms harus memberikan vaksin campak saat Si Kecil berusia 9 bulan, dengan dosis selanjutnya pada usia 12 bulan. Vaksin lanjutan diberikan lagi pada usia 15 bulan, kecuali jika Si Kecil sudah mendapatkan imunisasi MMR sebelumnya.

7. Rotavirus: Mulai Usia 6 Minggu

Meskipun termasuk imunisasi tambahan, vaksin rotavirus penting untuk melindungi bayi dari infeksi. Berdasarkan jadwal IDAI 2023, Moms dapat memilih antara dua jenis vaksin rotavirus:

- Monovalen: Diberikan 2 kali, dengan dosis pertama mulai usia 6 minggu dan interval 4 minggu, serta harus selesai pada usia 24 minggu.

- Pentavalen: Diberikan 3 kali, dengan dosis pertama pada usia 6-12 minggu, dan interval 4-10 minggu untuk dosis kedua dan ketiga, yang harus selesai pada usia 32 minggu.

BACA JUGA:Tahukah Moms ASI Bisa Menjadi Basi? Berikut Ciri-ciri ASI Basi Beserta Efek Sampingnya Bagi Bayi

8. Pneumococcus (PCV): Mulai Usia 7–12 Bulan

Vaksin tambahan ini melindungi Si Kecil dari penyakit serius seperti meningitis, pneumonia, dan infeksi telinga. Berdasarkan jadwal imunisasi bayi terbaru 2023, vaksin PCV diberikan sebagai berikut:

- Usia 7–12 bulan: 2 dosis dengan jarak minimal 1 bulan. Booster diberikan setelah usia 12 bulan dengan jeda minimal 2 bulan dari dosis sebelumnya.

- Usia 1–2 tahun: 2 dosis dengan jarak 2 bulan.

- Usia 2–5 tahun: PCV10 diberikan 2 kali dengan jeda 2 bulan, kemudian PCV13 ditambahkan sekali.

9. Influenza (Flu): Mulai Usia 6 Bulan

Vaksin flu direkomendasikan diberikan setiap tahun untuk anak usia 6 bulan ke atas. Aturannya adalah:

- Anak di bawah 9 tahun yang baru pertama kali mendapatkan vaksin flu (atau hanya memiliki 1 dosis sebelum Juli 2019) akan mendapatkan 2 dosis dengan jeda minimal 1 bulan.

- Anak di bawah 9 tahun yang sudah pernah mendapatkan minimal 2 dosis vaksin flu sebelumnya hanya membutuhkan 1 dosis.

- Anak di atas 9 tahun hanya perlu 1 dosis saja.

Vaksin flu ini diberikan melalui suntikan atau semprotan hidung. Dokter anak akan merekomendasikan metode yang tepat berdasarkan usia dan kondisi kesehatan anak. Semprotan hidung umumnya hanya digunakan untuk orang sehat berusia 2–49 tahun. Namun, orang dengan kekebalan tubuh yang lemah, beberapa kondisi kesehatan tertentu (seperti asma), atau wanita hamil sebaiknya tidak menggunakan semprotan hidung.

10. Vaksin Meningokokus: Mulai Usia 8 Minggu

Vaksin meningokokus dapat diberikan kepada bayi mulai usia 8 minggu, tergantung pada jenis vaksin, untuk melindungi dari infeksi meningokokus, termasuk meningitis.

Vaksin ini disarankan bagi anak-anak dengan risiko tinggi terkena infeksi meningokokus, seperti mereka yang memiliki gangguan kekebalan tubuh atau tinggal di wilayah dengan wabah meningitis.

BACA JUGA:Moms Harus Tahu! Kenali Ciri-ciri Mata Bayi yang Sehat dengan Perhatikan Hal Ini

Jadwal Imunisasi Anak Lengkap

Selain imunisasi dasar, ada beberapa vaksin tambahan yang perlu diberikan agar jadwal imunisasi Si Kecil lengkap. Pada jadwal imunisasi terbaru dari IDAI, ada beberapa perubahan terkait vaksin dengue dan HPV. Berikut adalah jadwal imunisasi lengkap yang perlu Moms perhatikan:

12. Vaksin Japanese Encephalitis (JE): Mulai Usia 9 Bulan

Vaksin ini diberikan pada bayi mulai usia 9 bulan di daerah endemis atau jika akan bepergian ke daerah tersebut. Vaksin lanjutan diberikan 1-2 tahun kemudian untuk perlindungan jangka panjang.

13. Vaksin Varisela: 1 Tahun

Diberikan setelah bayi berusia 12 bulan, idealnya sebelum memasuki usia sekolah. Jika diberikan setelah usia 13 tahun, diperlukan 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.

14. Vaksin Hepatitis A: Mulai Usia 1 Tahun

Vaksin ini diberikan 2 dosis mulai usia 1 tahun, dengan dosis kedua diberikan 6 hingga 12 bulan setelahnya.

15. Vaksin Tifoid Polisakarida: Mulai Usia 2 Tahun

Vaksin ini melindungi dari infeksi bakteri Salmonella Typhi yang menyebabkan tifus. Diberikan mulai usia 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun.

16. Vaksin Human Papilloma Virus (HPV): 9–14 Tahun

Diberikan pada anak perempuan mulai usia 9–14 tahun sebanyak 2 dosis dengan jarak 6–15 bulan. Untuk anak yang lebih tua dari 15 tahun, diberikan 3 dosis sesuai jadwal vaksin.

17. Vaksin Dengue: 6–16 Tahun

Sesuai dengan rekomendasi terbaru dari IDAI, vaksin dengue kini bisa diberikan mulai usia 6 tahun. Anak yang pernah mengalami dengue atau yang hasil tes serologinya menunjukkan IgG anti-dengue positif bisa menerima vaksin ini.

BACA JUGA:Ada Bintik Putih di Sekitar Puting Moms? Yuk Kenali Milk Blister pada Ibu Menyusui

Jadwal Imunisasi Anak yang Harus Diulang

Imunisasi yang diberikan pada tahap ini umumnya sama dengan imunisasi dasar yang sudah diterima oleh Si Kecil. Namun, jadwalnya perlu diulang beberapa kali agar tubuh anak semakin kebal dari serangan virus tertentu. Beberapa imunisasi yang perlu diulang antara lain:

- Polio: Dosis keempat diberikan pada usia 18 bulan.

- DTP: Dosis keempat diberikan pada usia 18 bulan, dan dosis kelima saat anak berusia 5 tahun.

- HiB: Dosis keempat sebaiknya diberikan antara usia 15 hingga 18 bulan.

- PCV: Dosis keempat diberikan saat anak berusia 12 hingga 15 bulan.

- Campak: Dosis kedua diberikan saat anak berusia 18 bulan, dan dosis ketiga dapat dilakukan saat anak berusia 6 atau 7 tahun.

Moms dapat mencatat jadwal ini di buku Kesehatan Ibu dan Anak yang biasanya tersedia di Puskesmas atau posyandu untuk memudahkan pengingat.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: